Lagi bosen ngomongin ISO, saya coba share tentang hal lain
terkait dengan penerapan sistem manajemen yah...?? mau kan?? Ga mau gw jitak
!!! hehehehe OK kita bahas yang paling dasar dulu yaitu statistika sederhana
yang sangat membantu dalam proses perbaikan berkelanjutan. Haaahh perbaikan
berkelanjutan??? Jadi masih ISO zul?? Hihihi bijimane lagi ?? ini kan blognya
tentang ISO dan teman2nya makanya mau ga mau harus di isi terkait dengan
penerapan ISO di perusahaan bukan masalah curhat percintaan !!! Rhyming?? I
love rhyming
7 tools itu adalah :
1. Lembar periksa (check sheet)
Didalam ISO kita mengenalnya sebagai form pemeriksaan atau daftar isian yang akan kita isi untuk memantau proses
Didalam ISO kita mengenalnya sebagai form pemeriksaan atau daftar isian yang akan kita isi untuk memantau proses
2. Stratifikasi
Ini merupakan penggabungan data sejenis
untuk memudahkan perhitungan sekaligus menghilangkan bias / penyimpangan data
3. Diagram pareto
Hukum Pareto adalah hukum 80 : 20. Dengan
asumsi bahwa dari 100 % data kita akan mengbil 20% data terbesar yang biasanya
menyelesaikan 80% masalah. Terkait hukum ini bisa saja anda menemukan pola
90:10 atau pola 70:30 tapi ini tidak menjadi masalah besar.Karena penggunaan
hukum ini cenderung untuk melakukan penyortiran pemilihan
4. Diagram tulang ikan / fishbone diagram /
ishikawa diagram
Ini adalah diagram yang menggambarkan
hubungan sebab akibat dari suatu masalah dengan kemungkinan penyebab masalah.
Ditambah kombinasi dari prinsip 5 why dan 5 M (man, machine, methods, materialdan
money), maka dari 1 masalah kita bisa menemukan puluhan penyebab serta
mengurainya menjadi akar penyebab sebagai titik tolak perbaikan yang akan
dilaksanakan
5.Histogram
Di hampir semua contoh di internet dan
bahkan buku2 panduan histogram hanya melambangkan diagram balok yang berfungsi
untuk menggambarkan kondisi data dengan grafik. Saya pribadi menganggap bahwa
histogram harusnya adalah segala jenis pola grafik baik diagram batang(bar
chart), diagram garis (line chart) atau grafik lain yang dapat menggambarkan
kondisi data yang dikumpulkan
6.Diagram tebar (scatter diagram)
Sesungguhnya saya sering melewatkan diagram
ini pada pola perbaikan dikarenakan diagram ini hanya ingin menunjukkan
hubungan korelasi antar 2-3 faktor yang sebenarnya bisa dapat disimpulkan dari
histogram yang dibuat. Kalo anda seorang pembelajar (mahasiswa atau junior),
anda wajib membuat ini untuk menunjukkan korelasi antara penyebab dengan
masalah. Tapi dalam penggunaan praktis model diagram ini sering dilewatkan. Terkecuali
bila anda ingin menunjukkan data lebih komprehensif biasanya dalam kompetisi
QCC atau GKM maka ini menjadi mutlak untuk di tunjukkan dalam upaya membuktikan
bahwa anda tidak salah jalan
7.Peta kendali (control chart)
Nah ini adalah pola grafis yang berguna
ketika anda sedang menyortir data atau ketika anda sedang melakukan tinjauan
apakah perbaikan yang anda lakukan memang berjalan sesuai dengan jalurnya. Pola
peta kendali inilah yang berkembang menjadi 6 sigma.
Pada awalnya 7 alat sederhana ini di kombinasikan dengan
delapan langkah pemecahan masalah yang dikenal dengan nama DELTA (DELapan
LAngkah Tujuh Alat) yang terdiri dari
- Menetapkan masalah
- Menetapkan target perbaikan
- Menggambarkan kondisi aktual
- Analisa sebab akibat
- Merencanakan perbaikan
- Melaksanakan perbaikan
- Menganalisa hasil perbaikan
- Menetapkan standar
Oh ya terkait dengan 8 langkah ini, klo lo nemuin min 2
versi dari bagaimana melakukan langkah – langkah perbaikan masalah maka
sebenarnya lo sedang menemukan pola Quality Control Cycle / Gugus Kendali Mutu
versi jepang sebagai induk dari pola ini dan versi indonesia yang di adopsi
dari versi jepang. Perbedaannya sederhana terkait dengan perencanaan dan
pelaksanaan perbaikan. Di versi jepang tahapan perencanaan dipisahkan dengan
pelaksanaan sedangkan di versi indonesia tahapan ini digabungkan. Atau bila
juga lo menemukan beberapa perbedaan dari literatur yang lo baca, ini terkait
dengan pola implementasi dari masing2 ahli Kualitas. Intinya sih sama aja yaitu
pola PDCA ~ PDSA (S = standarisasi) dengan penjabaran tahap2 seperti tulisan di
atas. Gw sendiri mencoba mengambil sesuai dengan pengalaman dan kebiasaan gw.Kemudian datanglah six sigma dengan kehebatannya yang ingin
mencapai sesuatu yang sepertinya mustahil tapi memang benar bisa dilakukan
selama kita mau J 7
tools mengalami perkembangan dengan penambahan teknik statistika yang lebih
advance tetapi pola pemecahan masalah atau pola perbaikan berkelanjutan tetap
pada koridor PDCA . Six sigma mengadopsi statisilk tingkat lanjut dengan
penggunaan software untuk membantu perhitungan data. Pola yang di terapkan
adalah
- Define (menentukan)
- Measure (mengukur)
- Analyze (menganalisa)
- Improve (perbaikan) dan
- Controll (pengendalian)
Pada posting ini, gw cuma membahas 7 tools dan 8 langkah
dalam implementasi ISO. Sedangkan penerapan six sigma gw masih mempertimbangkan
untuk menulisnya dikarenakan gw mencoba memprioritaskan hal2 sederhana dulu
dalam implementasi sistem manajemen. SO kira2 gitu dulu dasar pengenalan
terhadap 7 alat statistik sederhana yang akan kita gunakan dalam perbaikan
berkelanjutan yang menjadi nyawa dari sistem manajemen mutu, lingkungan dan K3.
Tulisan berikut kita akan ngebahs implementasinya dalam sistem manajemen yang
kita gunakan.
Catt : gambar2 7 alat ini akan segera gw upload untuk lebih
memudahkan pemahaman segera setelah gw selesai bikin. Itu dengan catatan klo gw
ga maleess lagi heehehehe
wrote by zulkhaidarsyah with spirit 4 share
Semua Ilmu adalah Milik ALLAH semata..
kekurangan ilmu adalah semata2 karena keterbatasan kemampuan kami