-->
LWt8LWp5NGVbNaV5MWF9NWV8LTcsynIkynwbzD1c

Sistem Manajemen Keamanan Pangan ; Klausul 7 ISO 22000:2005 (Bagian IV.3)

BLANTERLANDINGv101
8858981123184540158

Sistem Manajemen Keamanan Pangan ; Klausul 7 ISO 22000:2005 (Bagian IV.3)

06 Agustus 2010





Bagian ini dimaksudkan untuk melengkapi persyaratan yang di minta pada klausul 7 ISO 22000:2005. Kita telah coba membahas apa aja yang terkait dengan klausul 7 ini. Dari PPD sampai dengan HACCP. Seperti pada tulisan sebelumnya, saya mengakui masih banyak aspek yang sebenarnya harus di bahas tuntas dan detil tapi karena keterbatasan niat maka saya hanya menggambarkan panduan dasarnya saja penerapan klausul 7 ISO 22000 ini. Eits jangan ngomel klo saya bilang keterbatasan niat, bukan karena saya ga niat tp lebih karena niat saya terbagi2 antara menyelesaikan pekerjaan dan idealisme menulis dan membagi apa yang saya tahu secara gretong :p 
Ok persyaratan yang tersisa dari klausul 7 ini adalah sistem ketelusuran di klausul 7.9 dan pengendalian ketidaksesuaian di klausul 7.10. Kita bahas sistem ketelusuran dulu, banyak cara dalam melakukan sistem penelusuran mulai dari yang canggih sampai dengan yang sederhana. Semua cara adalah baik akan tetapi harap di sesuaikan dengan situasi dan kondisi lingkungan kerja perusahaan. 

Misal dengan merujuk pada tanggal kadaluarsa. Bila anda produsen makanan / minuman resmi pasti telah mencantumkan tanggal kadaluarsa. Kalo ga berarti anda harus saya datangi dan takut2i supaya segera mencantumkan tanggal kadaluarsa karena itu peraturan pemerintah republik tercinta ini :D. Penentuan tanggal kadaluarsa biasanya berbeda – beda di masing2 produsen. Tetapi secara umum di hitung dari tanggal produksi di tambah perkiraan umur produk (shelf life). So anda punya langkah awal dalam sistem ketelusuran yaitu tanggal produksi atau tanggal kadaluarsa. Dari sini penelusuran dapat di mulai dengan menyusuri proses runut ke belakang sehingga anda bisa menentukan kapan tanggal penerimaan bahan baku. 

Metode penelusuran ini bisa sangat beragam tapi secara umum kita mengenalnya dengan istilah batch (klo ga salah sih satuan yang dapat anda tentukan sendiri besarnya misal dg besaran kilo, atau besaran jumlah pengiriman ataupun ada juga yang menentukan berdasarkan besaran jumlah yang di petik bila berasal dari perkebunan atau Pertanian). Trus bagaimana sistem ketelusurannya?? Anda bisa mengkodekan setiap bahan baku di terima kemudian kode ini bisa di cantumkan pada setiap proses berikutnya baik di dalam sebuah form pengendalian proses ataupun dalam bentuk yang lebih mudah di identifikasi seperti sticker atau tanda pengenal lain yang di tempelkan di bahan baku. Seandainya anda mempunyai catatan setiap proses yang tersimpan dengan rapih, di pastikan sistem ketelusuran ini tidak akan sulit di terapkan. Anda hanya tinggal menambahkan jenis pengelompokan bahan baku (batch) ditambah identitasnya. 

Jadi seandainya anda menerima bahan baku misal : daging sapi sebanyak 5 ton, kemudian anda mengolah proses tersebut pada hari I sebanyak 1.5 ton, hari berikutnya 2 ton dan hari berikutnya lagi 2.5 ton.Jumlah produk anda selama 3 hari adalah 6 ton, maka pastikan anda mengetahui bahwa daging 5 ton tersebut di olah pada hari apa saja?? Umumnya bagian Perencanaan Produksi yang bertanggung jawab untuk melakukan pemilahan bahan baku mana yang akan di pakai pada sebuah proses. Disini lah salah satu fungsinya sebuah perencanaan produksi yang baik sehingga anda mampu melakukan penelusuran terhadap waktu penerimaan bahan baku,kemana larinya bahan baku dan kapan bahan baku tersebut telah menjadi produk yang siap di jual. 
Fungsi utama dari ketelusuran adalah memberikan proses lacak balik bila terjadi sesuatu pada produk yang di jual. Masih inget kasus ajinomoto dulu (maaf bukan bermaksud jelek dengan mencantumkan nama produk tapi ini hanya sebuah contoh untuk membantu mempemudah pengertian) Disitu kita lihat bahwa produsen ajinomoto berhasil melakukan penelusuran hingga tahu produk yang terkontaminasi babi terdiri dari batch berapa aja. Sehingga proses penarikan produk yang di lakukan oleh ajinomoto hanya pada batch tertentu bukan seluruh produk yang beredar di Indonesia.Bayangkan berapa kerugian yang akan di derita seandainya tidak bisa melakukan sistem ini. Dari kasus ini dapat di lihat bahwa ketelusuran produk harus mencakup :

1. Penerimaan bahan baku
Anda bisa melacaknya dari mulai Certificate of Analysis, metode pengiriman yang dilakukan supplier bahkan bila anda menerapkan ISO 9000 anda bisa melakukan pelacakan hingga ke proses yang di lakukan oleh suplier

2. Proses yang terjadi selama di manufaktur

Ini lebih mudah, anda tinggal melakukan identifikasi pada setiap bahan baku yang di terima dan selama proses hingga produk siap di jual

3. Proses distribusi hingga sampai ke tangan pelanggan
Kerjasama dengan bagian pemasaran / distribusi sangat di butuhkan dalam hal ini. Bagian ini lah yang seharusnya mempunyai catatan lengkap tentang berapa produk yang di jual, kemana produk dijual atau bahkan di tambahkan batch mana yang di jual.

Silahkan anda kreatif untuk menentukan bagaimana sistem ketelusuran anda.

Sistem ketelusuran dapat terdiri dari berbagai kombinasi, selama metode penelusuran tersebut terhubung dan mudah di telusuri silahkan aja anda membuat berbagai macam metode sesuai kebutuhan dan situasi

Setelah anda membuat sistem ketelusuran, anda bisa membuat metode pengendalian ketidak sesuaian. Jadi gini, seandainya anda menemukan produk cacat baik secara kualitas produk ataupun secara keamanan produk untuk di konsumsi maka anda membuat langkah – langkah yang diperlukan dalam tingkatan

1. Tindakan langsung
Anda membuat prosedur untuk melakukan tindakan perbaikan bila sebuah ketidak sesuaian terdeteksi oleh siapapun. Yups siapapun, bukan hanya oleh QC/QA atau pun operator. Tanggung jawab keamanan produk merupakan tanggung jawab seluruh karyawan

2. Perbaikan sistem
Bila memang perlu, anda bisa melakukan perubahan sistem, baik sistem pemeriksaan, proses atau pun sistem pelepasan / pengujian akhir produk

3. Penarikan produk
Dan bila produk telah terlanjur masuk kepasar, maka anda mempunyai sistem terintegrasi yang menentukan siapa penanggung jawab / coordinator pelaksana product recall, bagaimana sistem komandonya, bagaimana cara penarikan produk yang akan di lakukan dan jangan lupa tetapkan 1 personil yang berfungsi sebagai PR / humas yang menjelaskan setiap progress penarikan produk kepada pihak yang berkepentingan.



Sistem pengendalian produk ini bisa di integrasikan dengan sistem tanggap darurat yang ada di klausul 5. Wah saya harus berterima kasih kepada bapak suprawoto yang telah mengingatkan saya akan tanggap darurat yang ada di ISO 22000 dengan pertanyaannya via email. Sekalian saya jelaskan disini aja, bahwa tanggap darurat adalah metode dalam melakukan pengamanan terhadap produk bila terjadi bencana di lingkungan perusahaan. Konsep utamanya adalah bagaimana melakukan pengamanan produk bukan bagaimana mengamankan karyawan. Karena kalo mengamankan karyawan atau lingkungan perusahaan anda dapat melakukan adaptasi sistem SMK3 atau OHSA 18000 dan ISO 14000. Jadi anda bisa melakukan metode untuk melakukan penutupan produk yang terbuka bebas sehingga terhindar dari kontaminan dan melakukan pemeriksaan setelah bencana selesai untuk menentukan apakah produk masih bisa di gunakan atau telah di anggap terkontaminasi. Btw saya lupa apakah saya udah kirim email balasan yah ke bp.suprawoto?? Tolong ingatkan saya yah pak kalo saya belum balas email bapak :)
Nah sebagai kesimpulan, anda dapat membuat beberapa prosedur untuk memenuhi persyaratan ini yaitu ;

1. SOP Mampu Telusur
2. SOP tindakan koreksi
3. SOP Pelepasan Produk
4. SOP Penarikan Produk


Well kira – kira gitu pembahasan tentang klausul 7 ISO 22000, dari 2 tulisan yang di rencanakan ternyata berkembang menjadi 3 tulisan. Meski memang tidak lengkap2 banget tapi setidaknya anda bisa mulai menerapkan beberapa sistem/metode untuk memastikan keamanan produk kita. Saya percaya bahwa kita bertanggung jawab atas pekerjaan kita. Apalagi bila pekerjaan kita ternyata menyangkut keselamatan manusia lain. Sehingga sistem keamanan produk ini di harapkan bukan hanya menjadi topic dari bagian produksi atau QC atau marketing atau lab saja tapi menjadi topic dan ruh dari pelaksanaan pekerjaan seluruh karyawan. 

Mari bayangkan betapa mulianya pekerjaan anda yang tanpa sadar telah menyelamatkan ribuan atau jutaan nyawa manusia yang telah mengkonsumsi produk anda :)

Seperti biasa, pertanyaan, saran dan kritik silahkan di layangkan ke email, chat ataupun shoutbox yang telah di sediakan. Jangan sungkan untuk meminta penjelasan karena selama di internet saya akan memberikan semuanya selama saya mampu dan secara gratis. Tapi mohon maaf kalau misalnya kami terlambat merespon email anda, bukan karena terlupakan tapi biasanya karena kesibukan atau karena saya harus mencari data untuk menjawab pertanyaan.

wrote by zulkhaidarsyah with spirit 4 share 
Semua Ilmu adalah Milik ALLAH semata. kekurangan ilmu adalah semata2 karena keterbatasan kemampuan kami
BLANTERLANDINGv101

Formulir Kontak Whatsapp×
Data Anda
Data Lainnya
Kirim Sekarang